Mekare - Kare, Tradisi Unik Perang Pandan
Denpasar - Salah satu budaya atau tradisi unik dan khas dari Bali adalah Tradisi Mekare - Kare atau juga kadang disebut tradisi perang pandan. Sesuai dengan sebutannya, tradisi mekare - kare adalah upacara yang diadakan selama 2 hari dan merupakan bagian dari upacara Ngusaba Kapar (Sasih sembah). Upacara ini juga merupakan upacara persembahan untuk menghormati Dewa Indra yang merupakan dewa perang. Tradisi Mekare - Kare diadakan hanya di desa Tenganan atau juga disebut desa bali kuno atau Bali Aga karena merupakan salah satu desa tua di Bali.
Dalam pelaksanaannya Mekare - Kare biasanya dimulai sekitar jam 2 sore dan dihadiri seluruh warga dengan menggunakan pakaian adat Tenganan yaitu kain tenun Pegringsingan. Para peserta yang ikut tradisi mekare-kare membawa pandan berduri yang diikat menjadi satu dan dibentuk seperti gada, dan membawa perisai yang terbuat dari rotan. Perang pandan dipimpin oleh seorang pemimpin adat dan dilakukan dengan cara 2 pemuda yang saling menyerang dengan pandan berduri, dengan saling memukul punggung lawan dengan pandan yang sudah dibawa.
Setelah melakukan pertarungan, luka gores yang diakibatkan pandan berduri tadi akan diobati menggunakan ramuan tradisional dari desa tenganan berbahan kunyit yang sangat ampuh untuk menyembuhkan luka. Salah satu keunikannya adalah, semua peserta melakukan perang pandan dengan ikhlas dan gembira dan tanpa ada menyesal atau dendam terhadap lawannya.
Penulis Firdaus Aulia
Gambar balitoursclub.net